Salatiga – Mahasantri dan Pengurus Ma’had Al-Jamiah UIN Salatiga kembali menunjukkan tajinya dalam ajang bergengsi JQH Fest 2025 yang diselenggarakan pada 13 April 2025. Acara yang berlangsung meriah di Auditorium Fakultas Dakwah, ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam dalam bentuk kreativitas yang inspiratif. Dengan mempertandingkan enam cabang lomba—Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK), Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ), Kaligrafi, Essay, Cover Sholawat, dan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)—festival ini menjadi ajang unjuk bakat sekaligus pembuktian bahwa generasi muda Islam mampu bersaing dan berprestasi.
Sosok inspiratif pertama datang dari Dani Alfiani, mahasiswa semester 4 dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora. Meski hanya sempat mempersiapkan diri satu hari karena kesibukan di Mahad, Dani mampu menaklukkan cabang MQK dan meraih Juara 1. “Jangan berhenti karena sulit, justru di situlah cerita hebatmu dimulai,” tuturnya penuh semangat. Kisah Dani menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang bagi siapa pun untuk berprestasi—yang dibutuhkan hanyalah kemauan kuat dan keyakinan diri.
Tak kalah menginspirasi, Sava Maulana dari jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir juga mengukir prestasi sebagai Juara 2 dalam cabang MHQ. Mahasiswa asal Jombang, Jawa Timur ini tampil dengan penuh ketenangan dan dedikasi. Ia menyampaikan pesannya singkat namun mengena: “Semangat,” dan menambahkan, “Alhamdulillah,” sebagai ungkapan rasa syukur. Sava menunjukkan bahwa ketekunan dan cinta terhadap Al-Qur’an akan selalu membuahkan hasil yang membanggakan, selama kita menjalaninya dengan ikhlas.
Sementara itu, Nur Awaliyatun Hasanah, mahasiswi semester 6 dari Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, juga turut menorehkan prestasi membanggakan. Berasal dari Desa Damai Makmur, Jambi, Aliya meraih Juara 3 dalam cabang Kaligrafi. Dengan persiapan yang minim dan hati yang berani, ia membuktikan bahwa mencoba adalah langkah awal dari semua pencapaian. “Kalian harus mencobanya,” ucapnya, seraya mengaku bahwa keberhasilannya juga dipengaruhi oleh keberuntungan. Pesan Nur menjadi pengingat bahwa terkadang hasil terbaik datang dari keberanian untuk mengambil kesempatan, walau kita merasa belum siap sepenuhnya.
JQH Fest 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung untuk tumbuh dan menemukan versi terbaik dari diri sendiri. Melalui acara ini, mahasiswa belajar tentang arti usaha, keikhlasan, dan keberanian untuk tampil. Prestasi para juara menjadi cerminan bahwa setiap orang punya peluang untuk bersinar, asal berani melangkah dan tidak takut gagal. Semoga semangat para peserta tahun ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk terus berkembang, berkontribusi, dan membawa cahaya Al-Qur’an ke dalam kehidupan sehari-hari. (Penulis: Izra, Editor: Sam)