Izra Kembali Memenangkan Lomba KTI Tingkat Kabupaten Tanggerang

Salatiga – Muhammad Izra Fauzi, mahasiswa semester empat Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), berhasil meraih juara dua dalam ajang bergengsi Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an tingkat Kabupaten Tangerang. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tangerang ini berlangsung di Kecamatan Kronjo dengan pendaftaran dimulai sejak 22 Desember 2024. Pengumuman pemenang dilakukan pada 19 Januari 2025 di lokasi yang sama. Lomba ini bertujuan untuk membentuk generasi Qurani yang kompeten, serta memacu generasi muda agar lebih kreatif dalam mengeksplorasi nilai-nilai Al-Quran melalui karya ilmiah.

Sebagai seorang yang profesional di bidang kepenulisan, Muhammad Izra mengaku bahwa persiapannya sudah dilakukan secara maksimal saat menghadapi para peserta lain yang lebih berpengalaman. Ia merasa tertantang dengan bersaing dengan mahasiswa tingkat akhir dan sarjana yang sudah berulang kali mengikuti lomba serupa. Namun, dedikasi dan tekadnya membuahkan hasil yang membanggakan. Karya tulisnya berhasil mencuri perhatian dewan hakim hingga mengantarkannya ke posisi kedua dalam ajang ini. Capaian ini membuktikan bahwa kekonsistenan dalam belajar sangatlah berguna bagi Izra.

Pengalaman ini memberikan kesan yang mendalam bagi Muhammad Izra. Ia merasa tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini di tengah persaingan yang begitu ketat. Menurutnya, mengikuti lomba ini bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan menjadi momen untuk memperkaya pengalaman, mengasah kemampuan, dan menggali potensi diri. Izra berharap keberhasilannya ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk tidak ragu dalam mencoba hal baru dan berkompetisi di bidang yang mereka minati.

Dalam pesannya kepada teman-temannya di Ma’had, Izra mengajak mereka untuk mengubah cara pandang terhadap kompetisi. “Jangan jadikan perlombaan sebagai ajang untuk mencari kemenangan semata. Jadikan ini sebagai kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman,” katanya. Ia percaya bahwa pengalaman adalah kunci untuk terus berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Dewan juri juga memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang telah menghasilkan karya-karya inovatif yang berbasis Al-Quran. Izra mengungkapkan harapannya agar lebih banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Menurutnya, lomba ini tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Al-Quran.

Di akhir wawancara, Muhammad Izra menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba, meski dihadapkan pada keraguan atau rasa minder. “Prestasi ini adalah bukti bahwa keberanian untuk melangkah adalah langkah awal menuju kesuksesan,” ujarnya. Ia juga berharap agar kegiatan serupa terus dikembangkan di masa depan, baik di tingkat lokal maupun nasional, sehingga semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan berbasis Al-Quran.

Prestasi Muhammad Izra Fauzi tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa nama baik Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT). Capaian ini membuktikan bahwa mahasiswa IAT mampu menunjukkan kompetensi di ranah akademik, khususnya dalam bidang kajian Al-Quran yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Peran lingkungan kampus yang mendukung serta semangat belajar yang tinggi menjadi kunci utama keberhasilan ini. Dengan semakin banyak mahasiswa yang menorehkan prestasi, harapannya IAT dapat terus melahirkan generasi Qurani yang berkontribusi secara aktif dalam pembangunan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Al-Quran. (Penulis: Zidan, Editor: Sam)