Salatiga – Ahmad Novel Al Ja’far, mahasiswa semester 2 dari Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, berhasil meraih juara 3 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Quran tingkat Kabupaten Tangerang. Lomba yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Tangerang ini berlangsung di Kecamatan Kronjo. Pendaftaran peserta telah dibuka sejak 22 Desember 2024, dengan pengumuman pemenang dilaksanakan pada 19 Januari 2025 di lokasi yang sama. Lomba ini bertujuan untuk mencetak generasi Qurani yang berkualitas dan memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mendalami nilai-nilai Al-Quran melalui karya ilmiah.
Sebagai peserta pemula, Novel mengaku sangat gugup saat mengikuti perlombaan tersebut. Ia merasa minder karena harus bersaing dengan mahasiswa tingkat atas dan para sarjana yang sudah berpengalaman di bidang ini. Namun, tekad dan persiapan maksimal yang ia lakukan menjadi kunci keberhasilannya. Dalam proses penjurian, karyanya yang menonjol di antara para peserta menarik perhatian dewan hakim. Hal ini membuktikan bahwa meskipun seorang mahasiswa baru, Novel mampu memberikan kontribusi yang berarti di ajang bergengsi tersebut.
Pengalaman pertama ini meninggalkan kesan mendalam bagi Novel. Ia tidak menyangka karyanya bisa masuk ke dalam tiga besar, mengingat ketatnya persaingan dengan peserta lainnya. Menurutnya, momen ini menjadi pembelajaran berharga dan motivasi untuk terus berkembang. Novel berharap bahwa keberhasilannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain, terutama rekan-rekannya di Ma’had. Ia juga berpesan agar setiap individu yang mengikuti lomba lebih fokus pada pengalaman dan ilmu yang diperoleh daripada sekadar mengejar gelar juara.
Novel memberikan pesan kepada teman-temannya untuk mengubah mindset dalam berkompetisi. “Hilangkan mindset untuk mengikuti perlombaan hanya demi mencari kejuaraan. Jadikanlah ajang seperti ini sebagai ladang untuk menambah pengalaman,” tuturnya. Dengan semangat tersebut, ia berharap lebih banyak generasi muda yang termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif seperti ini. Prestasi Ahmad Novel Al Ja’far menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan semangat belajar dapat menghasilkan pencapaian luar biasa, bahkan di tengah persaingan yang ketat.
Lomba ini menjadi salah satu ajang penting untuk mempromosikan budaya literasi dan keilmuan berbasis Al-Quran di kalangan mahasiswa. Dewan hakim mengapresiasi karya-karya yang dihasilkan oleh para peserta, terutama karena setiap karya mampu menggali nilai-nilai Al-Quran dalam konteks kehidupan modern. Dengan semangat yang tinggi, Ahmad berharap semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk mendalami Al-Quran melalui media kreatif seperti karya tulis ilmiah. “Semoga prestasi ini menjadi langkah awal saya untuk terus berkontribusi dalam dunia akademik dan dakwah Quran,” ujarnya.
Novel juga berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa depan dengan skala yang lebih luas. Menurutnya, lomba semacam ini tidak hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga memperdalam wawasan tentang Al-Quran. Ia juga mengajak mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba sesuatu yang baru meskipun merasa belum berpengalaman. “Keberanian adalah langkah pertama menuju kesuksesan,” katanya sebagai penutup wawancara. (Penulis: Zidan, Editor: Sam)