SALATIGA – Dalam rangka memperingati Milad Ma’had dan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga mengadakan acara dziba’ bersama santri dan pengurus selama 11 malam berturut-turut. Kemudian, tibalah di puncak acara yang berlangsung pada hari Ahad 15 September 2024 di Masjid At-Thayyar Kampus 2 UIN Salatiga. Istighosah dan tahlil mengawali acara puncak yang dipimpin oleh Ali Furqon berjalan dengan khidmat. Acara puncak Milad dan Maulid diawali oleh Rebana Ziyadatul Khoir dengan lantunan Sholawat yang menenangkan pikiran dan hati.
Untuk memeriahkan acara Milad dan Maulid, Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga mengadakan berbagai perlombaan yang diikuti oleh mahasantri Ma’had Al-Jami’ah. Adapun lomba-lomba tersebut antara lain, lomba syiir, cover sholawat, dan CCI (Cerdas Cermat Islam). Di Milad yang ke-19 ini, Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga mendapatkan ucapan dari alumni Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga dan Bapak Bahtiyar Rifa’i selaku sekretaris umum Asosiasi Mudir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN Se-Indonesia sekaligus koordinator Ma’had Al-Jami’ah Putra UIN Sunan Ampel Surabaya.
Acara Milad Ma’had dan Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengangkat tema “Mewujudkan cita-cita Ma’had yang unggul, bergerak menuju Ma’had yang lebih luhur”. Acara cara ini dihadiri oleh para Pengelola Ma’had Al-Jami’ah, Dosen Pengajar Ma’had Al-Jami’ah, Alumni Ma’had Al-Jami’ah, Mahasantri serta pengurus Ma’had Al-Jami’ah dan Bapak Amir selaku RW setempat.
Muhammad Syamsul Ma’arif selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan “Mahad Al-Jami’ah sudah berdiri dari 19 tahun yang lalu dan sudah mencetak generasi muda yang berakhlak mulia serta memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi. Dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan tauladan-tauladan beliau. Beliau adalah suri tauladan dan uswatun hasanah bagi umat manusia”. Ada satu harapan untuk Ma’had semoga kedepannya Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga tambah makmur, pesannya.
Bapak Sukron Ma’mun, S.HI., M.Si., Ph.D. dalam mauidoh hasanahnya menyampaikan “Barang siapa yang mengagungkan lahirnya Rasulullah SAW pada hakikatnya dia sedang menghidupkan agama islam dan Barang siapa yang berkumpul dengan membaca sirohnya Nabi Muhammad SAW maka akan dikumpulkan bersama para syuhada’ dan orang-orang sholeh di hari kiamat”.
Dalam bulan maulid ini sudah seharusnya kita perbanyak membaca sholawat. Meskipun tidak di bulan maulid sudah sepantasnya kita selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Akhir dari acara yaitu prosesi potong tumpeng yang menjadi simbolis rasa syukur atas perayaan Milad Ma’had ke-19 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. (Penulis” Julpa, Editor: Sam)