Rapat Koordinasi Bimbingan Belajar: Evaluasi Menyeluruh dan Usulan Perbaikan

SALATIGA – Pada hari Senin, 2 September 2024, berlangsung rapat koordinasi Bimbingan Belajar di aula Ma’had Putri dari pukul 09.00 hingga 10.30 WIB. Rapat ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Ma’had, khususnya dalam mendukung para santri dalam persiapan akademis mereka. Hadir dalam rapat ini yaitu sejumlah tenaga pengajar dan pengurus yang sangat berperan penting dalam kegiatan bimbingan belajar. Acara ini dipandu dengan baik oleh Dani dan Alimah dari divisi pendidikan, sementara doa penutup disampaikan oleh Pak Erkham, menandai dimulainya pertemuan dengan suasana yang penuh berkah dan harapan.

Rapat dimulai dengan sambutan dari Direktur Ma’had, Bapak Dr. Muh Hafidz, M.Ag., yang menekankan pentingnya keberlangsungan proses pendidikan yang berlandaskan pada rukun-rukun Ma’had. Beliau mengingatkan bahwa keberadaan rukun ini wajib ada dan harus senantiasa dijaga, terutama yang melibatkan peran santri dalam kajian kitab kuning. Sambutan ini menjadi pengantar yang relevan dalam pembahasan lebih lanjut mengenai jadwal Bimbingan Belajar (Bimbel) yang akan disampaikan secara bergantian oleh Wafa dan Ilma. Kedua pemateri ini masing-masing membacakan jadwal Bimbel untuk santri putra dan putri, memastikan bahwa setiap detail diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan para santri.

Selanjutnya, sesi evaluasi menjadi agenda utama dalam rapat ini. Alif sebagai koordinator Bimbel putra menyampaikan hasil evaluasi kegiatan selama beberapa waktu terakhir. Menurutnya, terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, baik dari segi keterlibatan santri maupun efektivitas metode pengajaran. Sementara itu, Salma yang bertanggung jawab atas Bimbel putri, menyampaikan evaluasi yang tidak kalah pentingnya. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah seringnya santri putri terlambat datang dan cenderung ramai saat kegiatan berlangsung. Selain itu, durasi istirahat yang terlalu lama juga menjadi perhatian karena mengurangi waktu efektif pembelajaran. Salah satu solusi yang diajukan adalah penghapusan jeda waktu Bimbel, dengan harapan dapat meningkatkan fokus santri selama sesi berlangsung.

Kendala teknis juga tidak luput dari perhatian. Masalah ketidakstabilan mikrofon, yang sering kali mengganggu kelancaran penyampaian materi, menjadi salah satu isu utama yang dibahas. Dalam rapat ini, muncul usulan agar diadakan perbaikan pada peralatan audio agar tidak mengganggu jalannya Bimbel. Selain itu, Pak Erkham mengusulkan agar disediakan kursi dan meja untuk memfasilitasi para pengajar. Menurutnya, fasilitas ini akan membantu pengajar dalam memberikan pengawasan yang lebih baik kepada santri, serta meningkatkan kenyamanan dalam mengajar. Tanggapan dari pengajar lainnya pun beragam. Pak Munawwar setuju dengan usulan tersebut karena akan memungkinkan pengajar untuk melihat santri secara keseluruhan, memberikan perhatian yang lebih menyeluruh. Namun, ada juga pendapat yang berbeda dari Pak Sammingan yang merasa bahwa kursi dan meja tidak terlalu diperlukan, terutama untuk ranah pembelajaran tertentu yang lebih fleksibel.

Di akhir rapat, Direktur Ma’had memberikan kalimat penutupan yang sangat berkesan. Beliau menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar pengurus jika terdapat kendala terkait ruang, waktu, bahasa, atau aspek lainnya dalam pelaksanaan Bimbel. Beliau juga berharap agar setiap pengurus dapat tetap berikhtiar dan berusaha maksimal dalam menjalankan amanah yang telah dipercayakan. Harapan beliau adalah agar segala kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik, sehingga proses belajar mengajar di Ma’had dapat berjalan lancar dan menghasilkan output yang optimal.

Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan langkah-langkah perbaikan demi kemajuan bersama. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh pengurus dan tenaga pengajar, diharapkan Bimbingan Belajar di Ma’had dapat terus berkembang menjadi lebih baik dan mampu mencetak santri-santri yang unggul, tidak hanya dalam bidang akademis, tetapi juga dalam karakter dan akhlak. (Penulis: Zidan, Editor: Sam)