SALATIGA – Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga menyambut bulan Ramadhan yang jatuh sekitar awal April dengan menoreh berbagai prestasi. Jargon “Berprestasi, Berdikari, dan Berbudi Pekerti” benar-benar diwujudkan oleh para pengurus dan mahasantri. Kali ini pengurus dan mahasantri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga menuai prestasi di tiga cabang dalam Virtual Santri Competition 2022 (VISCO) Tingkat Nasional yang diadakan oleh pondok pesantren pancasila Salatiga. Lomba ini diadakan secara online pada tanggal 15 Februari sampai dengan 17 Maret 2022. Para pemenang Virtual Santri Competition diumumkan pada tanggal 01 April 2022 sekitar pukul 00.10 WIB.
Kategori lomba Musabaqoh Tilawatil Quran atas nama Markhamah menjadi cabang pertama yang diumumkan oleh panitia via Instagram. Pengurus Ma’had Al-Jam’iah ini meraih juara harapan 3 tingkat nasional. “Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa mendapatkan juara di perlombaan MTQ Se Nusantara yang diadakan oleh pondok pesantren pancasila. Saya percaya bahwa usaha yang diimbangi doa tidak akan sia-sia, tapi dengan adanya kejuaraan ini menjadi acuan bagi saya agar terus menggali dan mengasah potensi saya dengan mengikuti perlombaan yang lain di kemudian hari,” ungkap Markhamah ketika diwawancarai.
Mahasiswi Hukum Keluarga Islam itu berharap Ma’had selalu menumbuhkan mahasantri yang haus akan ilmu dan prestasi. “Teruntuk Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga terima kasih sudah menjadi wadah bagi mahasantri untuk menggali dan mengasah potensi yang mereka miliki. Semoga Ma’had selalu menghadirkan mahasantri yang haus akan ilmu dan prestasi dalam ajang lomba berikutnya. Jadikan kegagalan sebagai langkah awal, dan kemenangan sebagai ujian,” imbuhnya.
Selang beberapa menit dari diumumkannya juara lomba MTQ, nama Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga kembali muncul pada pamflet juara lomba. Pengumuman yang kedua ini, datang dari kategori lomba cover sholawat tingkat nasional. Ajang ini di ikuti oleh tim cover sholawat Ma’had yaitu M. Sakhy Al Akyas, Markhamah dan Nur Annisa. Sama persis dengan lomba sebelumnya. Dalam ajang ini, Ma’had kembali meraih juara harapan 3 tingkat nasional. Tim ini merupakan kolaborasi antara pengurus dan mahasantri. Nur Annisa, mahasantri yang masih semester dua ini, terpilih untuk berduet dengan pengurus Ma’had Al-Jamiah, Markhamah dan Muhammad Sakhy Al Akhyas.
Walapun harus puas dengan juara harapan 3, namun hal tersebut tetap menjadi kesan yang baik, menurut Sakhy Al Akhyas, salah satu tim cover sholawat Ma’had Al Jamiah IAIN Salatiga. “Kesan kami sangat senang dan penuh semangat untuk terus berkarya dan terus berlatih, dengan banyaknya peserta dari berbagai daerah, kami mampu bersaing di tingkat nasional. Alhamdulillah hasil tidak menghianati usaha,” ujar Sakhy.
Tak berhenti sampai disitu, ternyata nama Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga kembali tertera di postingan panitia. Kategori lomba video kreatif yang di bintangi oleh pengurus Ma’had Al Jami’ah yakni Iffatul aini, Novita Al Latifah, Umi Rizkiyah, Fahrunnisa, Andika Cahyani Utami, Syifa Maulani dan Eliza Agnesilviana ini menyempurnakan prestasi Ma’had dalam ajang tersebut. Video kreatif Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga meraih juara 3 tingkat nasional.
“Jadikan segala hal yang akan kita buat itu sebuah pengajaran dan dorongan seolah kita melihat hamparan yang luas, menyodorkan ruang untuk kita melukis bait senja. Terimakasih kepada seluruh crew CS (ciwi sukses) bisa ku bilang itu, dalam cerita yang dibuat dengan judul “sunmory”. Segala hal yang terjadi mengikat waktu yang mengikuti, roda akan mengikuti kemana akan kita bawa, semangat terus untuk teman-teman semua dan saya ucapkan terimakasih untuk seluruh tim suporter yang telah mendukung akan berlangsungnya cerita pendek ini, terkhusus Ma’had tercinta,” ujar Iffatul Aini, sutradara dari tim video kreatif tersebut.
Ia menambahkan bahwa “Realita hidup tidak bisa muncul tanpa melewati bias ukiran walau itu sederhana, kesan memberikan lentera untuk nuansa, kesan yang sederhana untuk teman-teman. Jangan takut berkarya, terkadang semua dapat diungkapkan lewat cerita,” Ungkap Iffatul Aini di akhir wawancara. (Penulis: Eliza, Editor: Sam)