Salatiga, 23 Oktober 2021. Tanpa merasa bosan, lagi dan lagi, Ali Hamidi pengurus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga memborong kejuaraan lomba tingkat Nasional diberbagai bidang perlombaan. Kali ini Ali memenangkan juara 1 lomba menulis cerpen yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dalam rangka memperingati Dies Natalis Sastra Indonesia yang Ke-4 UIN Sunan Ampel Surabaya dan Juara 2 Essay yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Salatiga dalam rangka Gebyar Budaya Fuadah tahun 2021. Para pemenang lomba diumumkan pada hari Jum’at, 22 Oktober 2021, di akun resmi Instagram @hmp.sasindouinsa dan @gebyarbudaya.fuadah. Masih belum selesai, Ali Hamidi juga memenangkan Juara 2 cipta puisi dalam ajang kompetisi Festival Sastra Bulan Bahasa 2021 yang diadakan oleh Universitas Brawijaya. Lomba diumumkan dalam akun resmi @fsbb.2021.
Pemuda asal Gresik ini juga merupakan pengurus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga dari Devisi Minat dan Bakat dan merupakan relawan Kataba. Kataba merupakan wadah bagi mahasantri untuk mengembagkan bakatnya di bidang kepenulisan. Jadi sudah tidak bisa diragukan lagi kemampuan dan prestasi dari mahasantri program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ini. Bagi Ali menulis adalah bagian dari hidupnya, “Menulis adalah rutinitas dan produktivitas yang benar-benar menciptakan karya. Kenikmatan ketika menulis terletak pada proses dan sensasinya,” ungkap Ali ketika diwawancarai secara online.
Ini merupakan kejuaraan yang kesekian kalinya yang diraih oleh Ali. Sebelum ini, dia juga telah meraih juara 1 tingkat nasional di bidang perlombaan yang sama yaitu menulis cerpen. Tampak dari wajah Ali terlihat kalem dan pendiam, tetapi di balik semua itu ada segudang prestasi yang terlah ia torehkan. Ini semua adalah buah dari kerja keras yang telah dilakukannya selama ini. Bisa dibilang, Ali adalah seorang pemuda yang sangat berbakat di bidang kepenulisan.
Minat dan Bakat merupakan hal yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh setiap individu. Jika bakat belum ditemukan maka hal tersebut harus dibentuk dari sekarang. “Tetap menjadi wadah bagi mahasantri dalam mengembangkan dirinya dan dalam hal apapun itu. Begitupula untuk mahasantri, terus melakukan pencarian hingga menemukan kenikmatan atas apa yang dikerjakan,” pungkas Ali diakhir wawacara yang dilakukan secara online. (Penulis: Ratna, Editor: Sam)