Salatiga, 26/10/2021. Semarak Hari Santri Nasional (HSN) Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga tahun 2021 dilakukan secara online dan offline. Acara berlangsung pada Senin, 25 Oktober 2021 melalui zoom meeting, live streaming youtube dan diadakan secara langsung di Auditorium Kampus 3 IAIN Salatiga. Acara ini dihadiri secara offline kurang lebih 200 orang yang terdiri dari jajaran rekorat, dekanat, pengelola Ma’had, pengurus, mahasantri dan para tamu undangan dari berbagai pesantren kerjasama se- Salatiga dan Kabupaten Semarang. Acara puncak peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 ini mengundang Bapak KH. Irwan Masduqi, Lc., M.Hum., sebagai penceramah, dan diimeriahkan oleh tim Hadroh JQH Al-Furqan, Tari Sufi LDK Ar-Rasyid dan persembahan Cipta Baca Puisi oleh pengurus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga.
Momen HSN tahun 2021 ini merupakan momen yang tepat untuk unjuk bakat para di seluruh di negeri ini. Pada dasarnya menjadi seorang santri memiliki dua keunggulan yang melekat dalam diri seorang santri pada mestinya, keunggulan spritual dan moral. Dua modal tersebut dapat mendorong para santri untuk mengenali jati dirinya sendiri. Santri berperan sangat penting sebagai generasi penerus bangsa. Kontribusi para santri sangat dibutuhkan.
“peringatan hari santri ini sebelumnya diselenggarakan beberapa lomba dan menjadikan malam ini adalah acara puncak dari kegiatan peringatan HSN. Saya yakin setiap santri itu memiliki keunggulan masing-masing untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Salatiga adalah kota toleran se indonesia, hal ini tidak terlepas dari kontribusi dan peran santri karena salatiga kota kecil yang hanya memiliki 4 kecamatan, sekitar 20 kelurahan, akan tetapi memiliki banyak sekali pesantren di dalamnya. Dengan santri indonesia berprestasi,” jelas Bapak Muh. Hafidz, M.Ag dalam sambutannya selaku Direktur Ma’had.
Setiap tahun kita memperingati hari santri dengan tema yg berbeda, untuk bersama bangkit kembali. Agar hidup bangkit, setiap santri harus mengembangkan kemampuannya dan meraih prestasi. Dan cara agar semua angan itu dapat direalisasikan adalah dengan cara berfikir, bersikap dan bertindak. “agar semua cita -cita bangsa terlaksana maka berfikir untuk merencakan sesuatu, bersikap, dan pastinya bertindak agar angan tah hanya berkeliaran dalam pikiran” ujar pak Rektor IAIN salatiga.
“Menjadi santri nikmatnya luar biasa, persoalan akan mudah dihadapi jika diselesaikan dengan “khasanah” pesantren. Karena setiap salah penyelesaiannya tidak hanya tercantum dalam satu hadis,” ucap penceramah dalam tausiyahnya.
Semoga acara pada malam hari ini menjadi momen isi ulang semangat para santri Ma’had dan santri di seluruh Indonesia pada umumnya. Seperti apa yang dikatakan oleh Direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN salatiga dalam akhir sambutanya, “Di malam puncak ini dengan mendatangkan KH. Irwan Masduqi, Lc., M.Hum., dapat memompa kembali semangat para santri seperti semangatnya para santri dan ulama terdahulu dalam peristiwa Resolusi Jihad 1945. Karena jika melihat konteks zaman sekarang tantangan yang ada telah berbeda dan lebih menantang,”Ujar beliau. (Penulis: Humas, Editor: Sam)