Salatiga – Di tengah kondisi alam yang masih rawan terhadap wabah Covid-19, kebijakan untuk melakukan physical distancing ditujukan untuk mengurangi penyebaran wabah sangat berdampak pada kegiatan akademik kampus, tidak terkecuali kegiatan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga dari offline ke dunia digital (online).
Masa Orientasi Santri (MOS) tahun 2020 yang dilaksanakan mulai hari Sabtu – Ahad , 26 – 27 September 2020 ini dilakukan secara virtual via Zoom Meeting dan Youtube. Kegiatan ini meliputi pembukaan, materi MOS, pengenalan pengurus, serta penyampaian tata tertib Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga. MOS kali ini diikuti oleh sebanyak 140 santri baru yang meliputi 36 santri putra dan 104 santri putri. Mereka adalah para santri baru yang terpilih setelah menjalani proses rekrutmen yang sangat ketat dan selektif.
MOS 2020 ini dihadiri oleh Bapak Muh. Hafidz, M.Ag. selaku direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga, pengasuh Ma’had putra dan putri, para pengelola, dan segenap pengurus putra dan putri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga. Seluruh mahasantri baru mengikuti dan menyaksikan acara MOS melalui Zoom Meeting dan Youtube.
Muhammad Wahyudi, selaku ketua Ma’had Al-Jami’ah putra IAIN Salatiga dalam sambutannya menyampaikan, sifat yang harus dimiliki para santri untuk menjalani sistem pembelajaran secara online. “Santri harus memiliki sifat rendah hati, ikhlas dan sabar untuk menjalani masa pembelajaran daring supaya bisa mendapatkan berkah dari kyai,” tuturnya.
Direktur Ma’had Al-Jami’ah, bapak Muh. Hafidz, M.Ag. memberikan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan oleh saudara Muhammad Wahyudi, “Sabar itu bukan milik orang yang sudah lanjut usia. Nasehat dalam Nashoihul Ibad yang berbunyi man la shobaro lahu, la dina lahu. Imam Nawawi Al Bantani menjelaskan bahwa sabar itu harus ada dalam menjalankan perintah, menjauhi larangan dan menerima musibah,” tegasnya.
Hal tersebut, lanjutnya, menjelaskan bahwa dalam beragama itu membutuhkan kesabaran, sehingga kita sebagai umat beragama harus kuat dalam menghadapi ujian, sama halnya dengan pembelajaran di Ma’had Al-Jami’ah yang nantinya akan dilakukan secara online. “Kemandirian sangat diperlukan dalam pembelajaran jarak jauh ini,” pungkasnya.
Harapannya, semoga semua santri baru bisa meraih sesuai dengan tema Masa Orientasi Santri tahun ini, yaitu: religius, nasionalis dan humanis, serta dapat mengikuti pembelajaran di Ma’had Al-Jamiah IAIN Salatiga dengan seksama meskipun online.
Keberadaan Ma’had Al-Jami’ah di bawah naungan IAIN Salatiga sangat penting untuk menopang kesuksesan dunia akademik di IAIN Salatiga, sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak Sidqon Maesur, Lc., M.A. selaku Wakil Rektor 3 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya. (Penulis: Ratna, Editor: Sam)