Salatiga – Sholawat Kembali dilantuntunkan oleh grup rebana Ziyadatul Khoir Ma’had Al-Jami’ah UIN Salatiga. Setelah 11 malam berturut-turut membaca maulid dziba oleh mahasantri dan pengurus Ma’had, tibalah di acara puncak yaitu pada hari Jum’at malam Sabtu, tanggal 7 oktober 2022 di Masjid At-Thayyar Kampus 2 UIN Salatiga. Bertepatan pada malam 12 Rabi’ul awal 1444H yaitu hari dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan, dengan harapan tidak lain untuk mendapat syafaat serta keberkahan darinya.
Pra acara perayaan maulid Nabi Muhammad SAW kali ini, diawali dengan perlombaan cover sholawat yang diikuti oleh seluruh mahasantri Ma’had Al-Jami’ah. Dengan tujuan agar menambah rasa cinta mahasantri terhadap sholawat sehingga menjadi salah satu alternatif untuk dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Muhammad Adzkassalam selaku ketua panitia dalam acara perayaan Maulid Nabi Ma’had Al-Jami’ah tahun 2022 mengungkapkan dalam sambutannya. Ada sebuah hadis menerangkan yang artinya “manusia yang paling mulia disamping Allah SWT adalah manusia yang sering membaca sholawat” maka dari itu mari kita senantiasa memperbanyak membaca sholawat.
“Bentuk ungkapan rasa cinta itu bermacam-macam. Senantiasa melaksanakan sunnahnya juga merupakan bentuk ungkapan cinta kita kepada Nabi SAW. Sebagai ummatnya agar kita pantas mendapatkan syafaatnya maka kita senantiasa memperbanyak melakukan hal baik sebagaimana yang telah diajarkan olehnya, karena orang yang mencintai pasti akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang yang dicintainya. Sang motivator yang uswatun khasanah dan berakhlak mulia beliaulah baginda Nabi Muhammad SAW.” Sambutan yang disampaikan oleh Pengelola Ma’had Al-Jami’ah yakni Bapak. Ahmad Samingan, M.Pd.
Bapak Dr. Agus Ahmad Su’aidi, Lc., M.A. menyampaikan dalam mauidhoh-nya yaitu “Perlu kita ketahui bawahasannya Nabi SAW sangat berat dan sedih ketika melihat penderitaan yang menimpa ummatnya atas perbuatan buruk yang dilakukan ummat tersebut. Dan betapa bahagianya apabila ummatnya berbuat baik. Purnama sempurna ialah Nabi Muhammad SAW, sholat malam tidak pernah ia lewati dan selalu istiqomah dalam menjalankannya. Keselamatan itu ada dalam i’tiba, Rasulullah selalu memberi kepada siapapun yang meminta. Rasulullah hidup dalam keadaan miskin tetapi tidak pernah kekurangan. Setiap ada rezeki yang banyak, tidak pernah ia inapkan uang itu walaupun semalam. Karena Nabi merupakan hamba yang rajin bersedekah.”
Tidak ada dari kita yang mampu menyamai semua perbuatan Nabi Muhammad SAW, tetapi banyak keteladanan Nabi yang dapat kita lakukan dengan kadar kemampuan yang kita miliki. Maka dari itu, mari kita mulai menteladani sedikit demi sedikit perbuatan Rasulullah Saw agar kita pantas menjadi bagian dari ummatnya yang mendapat syafaat di akhirat kelak. (Penulis: Eliza, Editor: Sam)