Salatiga, 20/12/2021 – Pengurus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga baik putra maupun putri telah selesai menjalankan amanah dalam satu periode. Agar estafet kepengurusan berlanjut, maka pada tanggal (19/12/21) baik pengurus putra maupun putri serentak melaksanakan pemilihan ketua dengan cara yang berbeda. Pemilihan ketua putra dilaksanakan dengan cara musyawarah, uji publik dan voting serta melibatkan mahasantri dalam prosesnya. Akan tetapi berbeda dengan proses pemilihan ketua Ma’had putri yang sepenuhnya menggunakan cara musyawarah dan hanya melibatkan pengasuh serta pengurus saja.
Sesuai dengan pesan dari pengasuh Ma’had putra pemilihan ketua ini berjalan dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun yang tidak diinginkan di tempat masing-masing. “Pemilihan harus objektif, dan tetap menjunjung sportifitas,” pesan Bapak Nuryansyah selaku pengasuh Ma’had putra. Pemilihan ketua Ma’had putra sudah ditentukan dua orang kandidat melalui proses interview bersama pengelola Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga yaitu Bapak Abrori dan Bapak Nuryansyah. Dua kandidat tersebut adalah Muhammad Zaki Fadhlylah dan Mohamad Ilham.
Sedangkan proses pemunculan kandidat ketua Ma’had putri dengan cara musyawarah setiap pengurus tiga angkatan dan dikonsultasikan kepada pengasuh Ma’had putri. Kemudian dari proses tersebut muncul enam kandidat, diantaranya Anggi Anggeni, Eka Nanda Rahmawati, Ifatul Aini, Mu’aliyyatun, Ratna Safitri, dan Ukhti Khoetotunnisa. Kemudian hasil dari musyawarah pemilihan ketua Ma’had putri adalah Mu’aliyatun. “siapapun yang akan mendapatkan kursi ketua, bersikaplah legowo. Berada di posisi apapun lakukanlah dengan baik sesuai dengan amanah yang telah diberikan. Lestarikan budaya kema’hadan yang sudah dibentuk sebelumnya,” pesan pengasuh Ma’had putri sebelum melaksanakan musyawarah.
Kepengurusan dalam berorganisasi bukan merupakan tanggungjawab secara personal, melainkan tanggungjawab komunal (kelompok), maka dari itu kerjasama antar kelompok dengan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi. Seperti ucapan pertama yang dikatakan oleh ketua Ma’had putri, Mu’aliyatun, “terima kasih atas kepercayaannya. Akan tetapi, saya minta kerjasamanya dalam menjalankan amanah ini yang telah kalian berikan kepada saya, karena walau bagaimanapun saya tidak bisa melangkah seorang diri dalam melaksanakan pengabdian ini”. (Penulis: Septi, Editor: Sam)