SALATIGA – Pengurus Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga hadir dengan beberapa wajah baru. Hal itu terjadi karena mahasantri tahun 2020 yang terpilih menjadi pengurus sudah resmi dilantik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara yang dilaksanakan di awal periode adalah rapat koordinasi dan upgrading. Acara ini dilaksanakan guna menyeleraskan sistem pembelajaran dan meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Rapat koordinasi dilaksanakan di Aula Ma’had putri di hari pertama yaitu Senin (14/02/2022).
“Dengan diadakannya rapat koordinasi dan Upgrading ini, diharapkan teman-teman pengurus mendapatkan penjelasan dan pemahaman untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan visi Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga,” ucap Abdul Rozaq selaku ketua panitia dalam sambutannya. Rapat koordinasi sendiri membahas mengenai metode dan jadwal pembelajaran oleh dosen pengajar, sedangkan Upgrading dilaksanakan untuk meningkatkan mutu dan pengetahuan pengurusnya tentang beberapa hal, yaitu keadministrasian, public speaking, kema’hadan dan keorganisasian.
Narasumber dari empat materi yang dibahas juga dari pengasuh dan pengelola Ma’had. Materi keadministrasian disampaikan oleh bapak Ahmad Samingan M.Pd., selaku koordinator Ma’had putri. Materi public speaking diisi oleh bapak Abrori, M.S.I. Materi kema’hadan diisi oleh bapak Dr. Mohamad Nuryansah, M.Hum. Serta materi keorganisasian disampaikan oleh bapak Ahmadi Hasanuddin Dardiri, M.H.
Acara yang dilaksanakan selama dua hari pada Senin dan Selasa, 14-15 Februari 2022 ini, diadakan di aula Ma’had Al-Jam’iah Putri IAIN Salatiga. “Membangun Loyalitas guna Mewujudkan Ma’had yang Lebih Berkualitas” adalah tema yang diusung dalam acara yang dilaksanakan dua hari berturut-turut ini. Selain pengurus Ma’had, Wakil Rektor III, Direktur Ma’had, pengasuh dan pengelola pun turut hadir dalam pembukaan acara ini. Di dalam situasi covid-19 seperti ini, belum ada keputusan resmi terkait pembelajaran, apakah nantinya online atau offline.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga bapak Muh Hafidz, M.Ag menyebutkan kendala yang ada di saat online. “Ketika online, keteladanan kyai tidak akan bisa dilihat oleh para santri. Tradisi-tradisi yang sudah dibangun di pesantren, mulai sholat jama’ah, wirid dan dzikir, kajian kitab dan lain sebagainya itu akan susah dilaksanakan ketika online. Sehingga keteladanan yang bisa dilihat langsung oleh santri itu bisa hilang, ketika kita online. Saya berharap untuk pembelajaran Ma’had nanti bisa dikemas sedemikian rupa, misalnya online 50% dan offline 50%,” ungkap beliau.
Selain bapak Muh Hafidz, M.Ag., Wakil Rektor III bapak Dr. Sidqon Maesur Lc., M.A. juga menyampaikan pesan khusus kepada pengurus Ma’had dalam sambutannya. “Diharapkan setelah keluar dari Ma’had Anda menjadi manusia kuat dari segala aspeknya. Hidup ini tidak gampang, hidup ini perlu diperjuangkan. Harus ditanamkan untuk memiliki mental sebagai seorang pejuang. Pejuang untuk dirinya, keluarganya dan masyarakat sekitarnya serta masyarakat luas.”
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa “Dengan diadakannya rapat koordinasi dan upgrading ini, harus mewujudkan Ma’had yang lebih berkualitas, lebih berkualitas dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita sangat berharap yaitu membangun citra, nama baik bagi lembaga ini ke masyarakat. Mulailah terus berlatih membentuk jati diri, eksistensi diri, mengikuti berbagai ajang kegiatan di bidang-bidang akademik keislaman. Dengan demikian manfaatnya kembali kepada Anda, keluarga Anda termasuk lembaga kita IAIN.”
Rapat koordinasi ini dilaksanakan dengan penuh musyawarah dan upgrading pun berjalan dengan penuh khidmat tapi mengasyikan. Para pengurus diberi kesempatan untuk bertanya kepada narasumber terkait materi yang telah disampaikan. Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara pengurus putra dan putri Ma’had Al-Jam’iah IAIN Salatiga. (Penulis: Humas, Editor: Sam)