Bangkitkan Cinta kepada Rasul melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

SALATIGA-Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum kunjung sirna, dan belum diketahui kapan akan berakhir, berbagai kegiatan daring selalu menjadi andalan utama agar tetap bisa terselenggara setiap acara yang telah direncanakan dengan matang yang juga sudah menjadi program kerja. Hal ini juga berlaku pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga yang dilaksanakan pada Senin, (26/10/20) sore hingga malam hari.

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga mempersembahkan pengajian bersama KH. Ahmad Mustofa Bisri atau akrab dengan panggilan Gus Mus. Kegiatan ini dilakukan secara online melalui Zoom Meeting, streaming YouTube dan live Instagram. Kegiatan ini dimeriahkan dengan lomba semarak maulid nabi, tahtimul Qur’an, dziba’, tahlil, dan mau’idoh hasanah.

Acara ini dihadiri secara offline oleh segenap pengurus Ma’had putra dan putri, pengelola, pengasuh dan direktur Ma’had. Adapun seluruh mahasantri baru baik putra maupun putri Ma’had Al-Jamiah dan seluruh jama’ah pengajian, mereka mengikuti secara online. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi antusias mereka untuk senantiasa menimba wawasan keislaman berkaitan dengan sejarah Nabi khususnya Nabi Muhammad SAW, guna membangkitkan rasa cintanya dengan harapan bisa meneladani akhlaknya dan berharap mendapatkan syafa’atnya di yaumul qiyamah kelak.

Ali Hamidi, selaku ketua panitia peringatan Maulid Nabi ini dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan dan kecintaan terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW, “Meskipun tanpa adanya maulid, tetap setiap saat, setiap waktu kita harus bergembira dan bersholawat kepada beliau,” ungkapnya.

Gus Mus, menyampaikan mau’idoh hasanah secara virtual. Dengan sentuhan semangat hari santri, beliau memaparkan fakta kesejarahan tentang santri. “Kebangsaan dan nasionalisme adalah satu kesatuan dengan santri dan pesantren. Ulama mendidik kiainya dengan didikan kebangsaan dengan bukan istilah nasionalisme,” tegasnya. “Indonesia ini rumahmu, jaga!” pesannya.

Bapak Muh. Hafidz, M.Ag., selaku Direktur Ma’had Al-Jami’ah turut serta menyampaikan mau’idoh hasanah. “Allah mengutus Nabi dengan berbagai macam corak, kelebihan dan kekurangannya yang sebetulnya ada juga pada diri kita selaku umatnya. Di berbagai kondisi yang dialami para Nabi, Nabi tetap beribadah. Bahkan Nabi Muhammad SAW yang dijamin dosanya terampunipun, beliau berkata: Bukanlah sepatutnya kita menjadi hamba bersyukur,” tegasnya. (Penulis: Ratna, Editor: Sam)