Terpaksa Tidak Bisa Dipulangkan, Mahasantri Asal Thailand Ikuti Do’a Nishfu Sya’ban

SALATIGA – Sesuai dengan arahan dari institut yang tertulis dalam Surat Edaran Pencegahan Covid-19, dalam hal ini Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga bersikap peduli dan mendukung penuh dengan cara mengupayakan segala hal untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Di antara usaha yang telah dilakukan adalah dipulangkannya mahasantri secara massal. Direktur Ma’had Al-Jami’ah, Bapak Muh Hafidz, M.Ag menetapkan kebijakan ini guna meminimalisir angka kemungkinan penyebaran virus corona.

Terhitung mulai hari Ahad, 29 Maret 2020, lokasi Ma’had Al-Jami’ah putra dan putri sudah steril. Seluruh mahasantri sudah dipulangkan secara berjama’ah. Pengasuh Ma’had putra dan putri menginstruksikan agar pemulangan mahasantri harus memperhatikan keselamatan diri.

Di sisi lain, ada beberapa mahasantri asing asal Thailand terpaksa tidak pulang ke kampung halaman. Di samping harga tiket pesawat yang melonjak 3 kali lipat dari harga biasanya, hal ini juga sesuai dengan instruksi Bapak Dr. Sidqon Maesur, Lc., MA. selaku wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama IAIN Salatiga, mengatakan bahwa mahasiswa asing di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia harus tetap tinggal di kosnya masing-masing atau di Asrama.

Selain mahasantri Thailand, sejumlah pengurus Ma’had Al-Jami’ah tetap tinggal di Ma’had guna menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan Ma’had. Pada malam 15 Sya’ban, pengurus berinisiatif untuk menggelar Do’a bersama pada malam Nishfu Sya’ban. Kegiatan ini diikuti dengan khidmat oleh sejumlah pengurus dan mahasantri asal Thailand. Dalam kegiatan ini juga dipanjatkan do’a untuk keselamatan bangsa Indonesia dari ancaman pandemi Covid-19. (Penulis: Fadlan, Editor: Sam)